MANOKWARI, Kumparanpapua.com- Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan kini terus memperoleh tanggapan yang positif dari masyarakat. Dengan memiliki jaminan perlindungan kesehatan, masyarakat dapat terjamin kesehatannya serta terproteksi dari adanya risiko penyakit dan biaya yang dikeluarkan saat sakit.
BPJS Kesehatan juga menjamin pelayanan promotif dan preventif yang bersifat perorangan bagi peserta JKN, salah satunya melalui skrining riwayat kesehatan. Skrining riwayat kesehatan dapat dilakukan oleh setiap peserta JKN dengan sangat mudah dan cepat, dan bertujuan untuk membantu mendeteksi adanya risiko penyakit serta mencegah akan dampak lanjutan yang bisa timbul dari penyakit tertentu.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Manokwari, dr. Dwi Sulistyono Yudo menyatakan bahwa program skrining riwayat kesehatan merupakan langkah awal yang sangat penting untuk mendeteksi potensi risiko penyakit dan mengetahui tanda-tanda penyakit sedini mungkin sebelum menjadi lebih serius.
“Kesehatan merupakan aset terbaik yang dimiliki oleh setiap individu, oleh karena itu kita harus memastikan bahwa kita menjaga kesehatan kita secara teratur. Salah satu cara terbaik yaitu dengan melakukan skrining riwayat kesehatan. Skrining dilakukan untuk memastikan kita dapat menjaga kesehatan tubuh dengan lebih baik, mencegah adanya penyakit dan meningkatkan kualitas hidup. Skrining kesehatan hanya bisa dilakukan sekali dalam setiap tahunnya bagi peserta JKN yang berusia minimal 15 tahun dan dapat dilakukan secara mandiri oleh peserta JKN dari mana saja dan kapan saja,” ujar Dwi.
Menurut Dwi, skrining yang dilakukan secara rutin setiap tahunnya bertujuan untuk memantau kondisi kesehatan dari peserta JKN, khususnya dalam mendeteksi empat penyakit kronis yang paling umum ditemui seperti diabetes mellitus, ginjal kronik, penyakit jantung koroner dan hipertensi, sehingga tindakan pencegahan bisa segera di ambil.
“Dengan kita mengetahui adanya risiko penyakit ini lebih awal, maka kita dapat segera melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan seperti melakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat, menjalani pengobatan atau program pengelolaan kesehatan untuk menjaga kondisi kesehatan secara lebih optimal,” jelas Dwi.
Lebih lanjut, Dwi menjelaskan skrining riwayat kesehatan dapat dilakukan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP), Aplikasi Mobile JKN atau melalui website Skrining BPJS Kesehatan, cukup dengan mengisi data diri serta data kesehatan yang diminta.
“Jika peserta JKN sudah melakukan skrining, nanti hasilnya akan langsung ditampilkan untuk memberitahu tentang kondisi kesehatan kita, apabila hasilnya berisiko rendah maka peserta hanya disarankan untuk tetap menjaga pola hidup sehat, sedangkan jika risiko sedang atau tinggi, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di FKTP untuk segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter umum. Selain itu, apabila ada peserta yang berisiko tinggi, maka akan direkomendasikan untuk mengikuti kegiatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) untuk membantu pengelolaan penyakit kronis secara lebih terintegrasi,” tambah Dwi.
Dalam kesempatan yang sama, salah satu peserta JKN pada segmen Mandiri, La Ode Sovian (36), menceritakan pengalamannya melakukan skrining riwayat kesehatan melalui web Skrining BPJS Kesehatan. Ia menjelaskan untuk akses sangat mudah, bahkan kurang dari 10 menit dirinya sudah bisa mengetahui risiko penyakit yang ada padanya.
“Untuk skrining riwayat kesehatan di tahun 2025 sudah saya lakukan. Untuk prosesnya tidak rumit karena sangat mudah dan cepat, saya cukup mengisi beberapa data saja seperti NIK dan tanggal lahir kemudian menjawab beberapa pertanyaan berdasarkan identifikasi data kesehatan saya, lalu setelah itu hasilnya langsung keluar. Saya juga rutin melakukan skrining setiap tahunnya melalui Aplikasi Mobile JKN pada fitur skrining riwayat kesehatan karena sangat efektif dalam membantu saya untuk memantau kondisi kesehatan saya dari adanya risiko penyakit,” katanya.
La Ode mengatakan program skrining riwayat kesehatan sangat membantu, terutama bagi mereka yang belum memahami akan pentingnya deteksi penyakit terutama penyakit kronis sejak dini.
“Sehat itu mahal harganya, oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui kondisi kesehatan sedini mungkin. Melalui skrining riwayat kesehatan, kita bisa mengetahui adanya potensi risiko penyakit yang mungkin akan kita hadapi di masa mendatang. Tidak hanya itu, skrining juga dapat membantu untuk mengidentifikasi kebiasaan dan risiko yang perlu diperhatikan lebih lanjut,“ pungkasnya.
Lebih lanjut La Ode mengatakan, skrining riwayat kesehatan juga merupakan bentuk upaya dari BPJS Kesahatan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat. Ia berharap, peserta JKN di seluruh Indonesia dapat memanfaatkan program Skrining Riwayat Kesehatan dengan lebih bijak.
“Jangan tunggu sampai sakit lalu kita mau mencegahnya. Kita bisa cegah risiko penyakit yang mungkin saja terjadi mulai dari sekarang, dengan lebih memperhatikan gaya hidup sehat dan juga melakukan skrining secara rutin setiap tahunnya. Dengan demikian kita bisa menjadi lebih siap dalam menjaga kesehatan kita sebelum terlambat. Seperti yang kita ketahui, lebih baik mencegah dari pada mengobati,” tutupnya. (KP/Rls)