MANOKWARI,Kumparanpapua.com – Kabupaten Manokwari meraih Penghargaan Terbaik 1 karena berhasil melakukan upaya Percepatan Penurunan Stunting di Papua Barat selama periode bulan Februari hingga Juli 2023.
Pemberian Penghargaan dari Pemerintah Provinsi Papua Barat diberikan secara langsung oleh Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw didampingi Pj Ketua TP PKK Papua Barat, Roma Megawanty usai Upacara 17 Agustus di Lapangan GOR, Sanggeng Manowkari, Kamis (17/8).
Kabupaten Manokwari mendapat Penghargaan Terbaik 1, dengan katergori Angka Prevalensi Terendah Posisi Bulan Juli 2023 sebesar 11,80 persen. Atas prestasi ini, Pemprov Papua Barat memberikan hadiah 2 unit sepeda motor, yang diterima oleh Plt. Kadis Kesehatan Kabupaten Manokwari, Marthen Lallo Rantetampang.
Sementara, Penghargaan Terbaik 2 yaitu Kabupaten Teluk Bintuni dengan kategori Entryan Data Tertinggi yaitu 67,23 persen dan Prevalensi Stunting mencapai 12,65 persen. Sedangkan Penghargaan Terbaik 3 diraih Kabupaten Teluk Wondama dengan kategori Penurunan Prevalensi Tertinggi yaitu 5,29 persen. Kedua Kabupaten berhak membawa pulang 1 unit sepeda motor.
Pemerintah Provinsi Papua Barat juga memberikan Penghargaan bagi 3 Kader Posyandu Program Stunting, dimana Penghargaan Terbaik 1, dengan hadiah uang tunai Rp.25 juta diberikan kepada Roy Marten GwasGwas, masa kerja kader 22 tahun dari Posyandu Si Yaron, Puskesmas Weri, Kampung Waserat, Distrik Fak-Fak Timur Tengah, Kabupaten Fak-Fak.
Penghargaan Terbaik 2,dengan hadiah uang tunai sebesar Rp.20 juta atas nama Hendrika Maktita masa kerja kader 10 tahun, Posyandu Sakura, Kelurahan Kaimana Kota, Kabupaten Kaimana. Dan Penghargaan Terbaik 3, dengan hadiah uang tunai Rp.15 juta diberikn kepada Ema Wamea masa kerja kader 25 tahun, Posyandu Raipawi Kampung Abresso, Distrik Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan.
Pj. Gubernur Papua Barat mengapresiasi capaian 3 Kabupaten tersebut dan berharap seluruh kabupaten semakin gencar melakukan Program Intervensi Percepatan Penurunan Stunting.
“Mari kita bekerja bersama, terus berupaya agar program intervensi stunting dilaksanakan dengan maksimal sehingga angka prevalensinya turun hingga 14 persen pada tahun 2024 sesuai target nasional,” Harap Pj. Gubernur Waterpauw. (KP-02)