MANOKWARI, Kumparanpapua.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar evaluasi Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 sekaligus sosialisasi literasi keuangan, Senin (25/8/2025) di Aula BPS Papua Barat, Manokwari.
Kegiatan dibuka Kepala BPS Papua Barat, Merry, yang menegaskan pentingnya kolaborasi lintas lembaga, baik pusat maupun daerah, agar survei berjalan tepat waktu dan menghasilkan data yang akurat.
“SNLIK adalah kerja sama BPS dan OJK untuk mengetahui tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, khususnya di Papua Barat dan Papua Barat Daya. Hasil survei ini akan menjadi bahan evaluasi sekaligus dasar perencanaan program literasi keuangan di tahun-tahun berikutnya,” ujar Merry.
Ia menjelaskan, survei ini mendapat perhatian pemerintah dengan masuknya literasi dan inklusi keuangan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Rangkaian SNLIK 2025 dimulai sejak Oktober 2024, meliputi pelatihan instruktur nasional hingga diseminasi hasil awal pada Mei 2025.
SNLIK 2025 dilaksanakan di 34 provinsi dengan cakupan 120 kabupaten/kota. Untuk Papua Barat, survei mencakup Kabupaten Manokwari, sementara Papua Barat Daya diwakili Kota Sorong. Setiap kabupaten/kota melibatkan sembilan blok sensus dengan 10 rumah tangga per blok.
“Kami berharap evaluasi ini menjadi momentum edukasi sekaligus meningkatkan pemahaman keuangan masyarakat, baik yang hadir secara luring maupun daring,” tambah Merry.
Sementara itu, Ketua Panitia Galih Hasan Ibrahim menyebut kegiatan ini merupakan tahap akhir pelaksanaan SNLIK 2025, yang diintegrasikan dengan program manajemen perubahan BPS. Tujuannya tidak hanya mengevaluasi pelaksanaan survei, tetapi juga memberikan edukasi keuangan kepada pegawai BPS, mitra kerja, stakeholder, dan masyarakat luas.
Kegiatan diikuti 60 peserta luring dari berbagai unsur, seperti instansi vertikal, mitra kerja BPS, jurnalis lokal, serta tim SNLIK BPS Kabupaten Manokwari dan Kota Sorong. Seluruh pegawai BPS kabupaten/kota di Papua Barat dan Papua Barat Daya turut hadir secara daring.
Empat narasumber dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua dan OJK Papua hadir memberikan materi terkait literasi dan inklusi keuangan. (KP)03)