MANOKWARI, Kumparanpapua.com – Dua kapal perang milik TNI Angkatan Laut, KRI Teluk Wondama dan KRI Panah, resmi bersandar di Kabupaten Manokwari, Kamis (10/7/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari Operasi Trisila 2025, dan kedua kapal tersebut akan berada di Manokwari selama empat hari.
Kedatangan kedua kapal perang ini disambut langsung oleh Wakil Bupati Manokwari, H. Mugiyono, bersama Kepala Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (Fasharkan) TNI AL, serta Komandan Kodim 1801/Manokwari, di Dermaga Biryosi TNI AL Manokwari.
Operasi Trisila 2025 merupakan operasi maritim selama 37 hari yang dikomandani oleh Kolonel Laut (P) Yohannes Upang Irawadi selaku Wakil Komandan Satuan Tugas (Wadan Satgas). Misi operasi ini mencakup tiga hal utama yaitu, pengamanan laut, latihan militer, dan kegiatan sosial kemasyarakatan.
Turut hadir mendampingi dalam pelayaran ini adalah Komandan KRI Panah, Letkol Laut Arif Wangsa, dan Komandan KRI Teluk Wondama, Letkol Laut Juni Hadi Purnomo.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada TNI AL. Ini menjadi kunjungan yang sangat berarti bagi masyarakat Manokwari, yang bisa menyaksikan langsung keberadaan kapal perang dan mengenal lebih dekat peran TNI Angkatan Laut,” ujar Wakil Bupati Mugiyono dalam penyambutan tersebut.
Wabup Mugiyono menyampaikan bahwa masyarakat Manokwari diberikan kesempatan untuk mengunjungi kedua kapal perang secara langsung. Kunjungan dibuka untuk umum pada Jumat dan Sabtu (11–12 Juli 2025) mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIT.
“Silakan masyarakat datang berkunjung. Ini kesempatan langka untuk mengenal lebih dekat kapal perang kita. Mungkin saja ini bisa memotivasi generasi muda untuk bergabung dengan TNI AL di masa depan,” tambah Mugiyono.
Sementara itu, dalam keterangannya, Letkol Laut Yohanes Upang Irawadi menjelaskan bahwa operasi ini telah melintasi sejumlah wilayah Indonesia timur, termasuk latihan pendaratan pasukan di Pulau Morotai.
Manokwari menjadi lokasi persinggahan terakhir sebelum armada kembali ke Markas Komando Armada (Koarmada) III di Sorong. Karena ukuran kapal yang cukup besar, KRI Teluk Wondama (kapal jenis Landing Ship Tank/LST) dan KRI Panah bersandar di dua titik, yaitu di kompleks TNI AL Manokwari dan pelabuhan umum Manokwari.
Adapun kekuatan unsur yang dikerahkan dalam operasi ini meliputi:
KRI Teluk Wondama: 95 personel
KRI Panah: 59 personel
Satgas Marinir: 19 personel
Pesawat CN-325: standby di Ambon
“Kami melaksanakan pengamanan laut, latihan pendaratan di Morotai, serta kegiatan sosial di tiap daerah yang disinggahi, termasuk di Manokwari,” jelas Letkol Yohanes.
Selain patroli dan latihan militer, sejumlah kegiatan sosial juga dilakukan, salah satunya adalah aksi bersih-bersih sampah di Pulau Lemon, sebagai bentuk kepedulian lingkungan dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga laut. (KP/03)














