Home / MANOKWARI / Papua Barat

Senin, 7 Agustus 2023 - 12:07 WIB

Kabupaten Manokwari berhasil turunkan 50 persen kasus stunting

MANOKWARI,Kumparanpapua.com-Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua Barat berhasil menurunkan lebih dari 50 persen kasus stunting atau kurang gizi di Manokwari.

Bupati Manokwari, Hermus Indou di Manokwari, Selasa, mengungkapkan, awalnya penderita stunting di Manokwari berjumlah 135 anak. Namun, 1 anak dinyatakan meninggal dan 1 anak dibawa pulang ke daerah asalnya. Dari 133 anak kasus stunting tersebut, saat ini sudah sembuh 67 orang.

“Sebanyak 66 anak belum sembuh dan terus kita intervensi. Berarti kita sudah tuntaskan 50 persen lebih kasus stunting,” kata Hermus pada rapat evaluasi penanganan stunting Pemkab Manokwari.

Hermus mengatakan, intervensi dilakukan pemerintah dengan pemberian makanan bergizi bagi anak stunting. Strategi pemerintah adalah melakukan intervensi melalui posyandu dan puskesmas selama 90 hari sejak bulan Juni.

“Pada 30 hari pertama intervensi, 27 anak berhasil pulih dan 106 anak dilanjutkan penanganannya. Intervensi sampai hari ke 60 ini, dari 106 itu, 40 anak dinyatakan sembuh dan masih 66 anak dilanjutkan penangangannya,” jelas Hermus.

Baca Juga :  Bupati Hermus Serahkan Mobil Perpustakaan Keliling Apresiasi dari Perpustakaan RI

Hermus mengatakan, untuk menangani 66 anak stunting pada 30 hari ke depan, butuh strategi dan langkah bersama dari semua pihak. Puskesmas, ahli gizi dan kader posyandu menjadi garda terdepan dalam menangani anak stunting.

“PKK, dinas kesehatan dan seluruh puskesmas serta ahli gizi bertanggung jawab pada intervensi pemberian gizi, pola asuh orang tua, lingkungan sekitar anak. Tapi semua harus terkoordinir, tidak bisa kerja sendiri-sendiri. Data harus benar dan akurat. Pakai instrumen yang tepat ambil data sehingga bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Ia menambahkan, semua data dari dinas kesehatan dan puskesmas harus terkoneksi juga dengan OPD-OPD lain. Sehingga OPD lain juga harus memiliki program yang fokus pada penanganan stunting.

Baca Juga :  LDII Papua Barat Salurkan Ribuan Kilo Daging Kurban Kepada Masyarakat 

“Bappeda nanti yang koordinir OPD identifikasi masalah apa yang diperlukan. Misal, ternyata lingkungan sekitar anak stunting tidak ada air, atau toilet, nanti OPD teknis terkait lakukan pembangunan di sana. Optimalkan sumber daya keuangan kita dengan program yang terintegrasi,” ungkap Hermus.

Sekda Manokwari, Henri Sembiring mengatakan, untuk efektifitas pelayanan kasus stunting idealnya tiap RW memiliki setidaknya satu posyandu. Selain itu, ahli gizi dan puskesmas perlu mengevaluasi lagi kenapa 66 anak belum sembuh padahal sudah dilakukan intervensi selama 60 hari.

“Jika ada anak-anak sudah diberi asupan gizi tapi tidak naik juga berat badannya, itu harus dikonsultasikan ke dokter. Jangan sampai ternyata anak-anak itu memiliki penyakit bawaan yang menyebabkan berat badan tidak bisa naik,” kata mantan kepala puskesmas Sanggeng itu.(KP/03)

Share :

Baca Juga

MANOKWARI

Lantik Ketua dan Wakil Ketua STT Erikson Tritt Manokwari, Bupati Minta Daya Saing di Sektor Pendidikan Ditingkatkan

MANOKWARI

Pemprov Papua Barat Kembali Raih Opini WTP yang Ke-9 Kalinya Ini Catatan BPK RI !

MANOKWARI

Sekda Manokwari: LHKPN Segera Dilaporkan

MANOKWARI

Kronologis Kejadian Saling Serang Warga di Manokwari, Buntut Aksi Begal

MANOKWARI

Pemda Manokwari Resmi Melepas Team Safari Ramadhan 1444H/2023 M  

MANOKWARI

Warga Terdampak Pembangunan Pasar Sanggeng dan Ruang Publik Borasi Mulai Dibayarkan

Papua Barat

Dinilai Layak Pimpin Dispora PB, Samy Saiba: Serahkan pada Tuhan dan Bapak Gubernur

MANOKWARI

Komitmen Atasi Stunting, Pemerintah Canangkan Kebijakan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting di Manokwari