Home / Papua / Papua Barat / Uncategorized

Selasa, 16 September 2025 - 13:15 WIB

Habib Syakur: Jangan Biarkan Isu Rasis di Yalimo Jadi Bahan Bakar Perpecahan

YALIMO, PAPUA, Kumparanpapua.com – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi, angkat bicara terkait kerusuhan di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Selasa (16/9/2025). Insiden tersebut dipicu ucapan bernuansa rasis antarpelajar yang kemudian memicu kemarahan warga hingga berujung pada pembakaran fasilitas umum.

Habib Syakur menegaskan, peristiwa ini harus dijadikan pelajaran bersama, bukan untuk memperlebar jurang kebencian.

“Indonesia ini dibangun atas semangat Bhinneka Tunggal Ika. Satu kata atau ucapan yang salah bisa menjadi bara. Tetapi bangsa ini akan hancur jika bara itu dibiarkan menjadi api. Kita tidak boleh kalah oleh provokasi rasis yang hanya memecah persaudaraan,” tegasnya.

Ia menambahkan, GNK mendesak aparat keamanan, tokoh adat, tokoh agama, serta dunia pendidikan di Papua segera melakukan pendekatan persuasif. Menurutnya, dialog damai dan penegakan hukum yang adil menjadi kunci agar kerusuhan tidak berlanjut serta tidak dimanfaatkan pihak-pihak tertentu yang ingin merusak persatuan bangsa.

Baca Juga :  Bupati Hermus Apresiasi Dukungan Partisipasi Sukseskan Pilkada Serentak di Tahun 2024

“Kita tidak boleh membiarkan isu rasis dijadikan bahan bakar politik identitas atau dipelintir kelompok separatis. Semua pihak harus dewasa menyikapi, karena bangsa ini besar bukan karena satu suku, tetapi karena kita bersatu,” ujarnya.

Habib Syakur juga mengajak generasi muda Papua agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi. Ia menekankan, ucapan rasis dari satu individu tidak boleh digeneralisir menjadi kebencian kolektif terhadap kelompok atau suku tertentu.

“Anak-anak Papua, kalian adalah bagian terhormat dari Indonesia. Jangan biarkan satu kata kotor merusak masa depanmu. Jawablah kebodohan dengan kecerdasan, jawablah kebencian dengan persaudaraan,” tambahnya.

Baca Juga :  Tanggapi DPRD, Bupati Hermus Beberkan Urgensi Perda Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

Dengan sikap tegas tersebut, GNK berharap insiden di Yalimo segera mereda, masyarakat kembali rukun, dan aparat dapat bekerja menjaga keamanan dengan tetap mengedepankan prinsip humanis.

“Indonesia berdiri di atas keberagaman yang indah. Dari Sabang sampai Merauke, dari Toraja hingga Yalimo, semuanya adalah satu keluarga besar yang diikat oleh merah putih. Seluruh masyarakat harus bersama-sama meredam amarah dengan kepala dingin. Mari jaga persaudaraan, sebab Papua dan seluruh Indonesia adalah satu bangsa, satu rumah, dan satu keluarga,” pungkas Habib Syakur. (KP/Rls).

 

Share :

Baca Juga

MANOKWARI

Komitmen Atasi Stunting, Pemerintah Canangkan Kebijakan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting di Manokwari

MANOKWARI

Pidar Desak Kejati Papua Barat Evaluasi Kasus Korupsi Jembatan Wasian

MANOKWARI

Tantangan KUHP Nasional Ubah Paradigma Hukum Pidana

MANOKWARI

Bupati dan Wakil Bupati Siap Wujudkan Visi dan Misi Pembangunan Daerah

MANOKWARI

Basarnas Manokwari Gelar Donor Darah Sambut HUT ke-53 Tahun 2025, Wujud Kepedulian Bagi Masyarakat

MANOKWARI

Kukuhkan Organisasi Profesi Analis Hukum, Menkumham: Kembalikan Wibawa Hukum di Tengah Masyarakat

MANOKWARI

Harjanto Ombesapu Apresiasi Peran IKT dalam Pembangunan Daerah

MANOKWARI

Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Warga Binaan, Lapas Manokwari Jalin Kerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Papua Barat