MANOKWARI, Kumparanpapua.com – Dugaan kasus keracunan makanan yang terjadi di SMP Negeri 03 ,SD Inpres 45 dan beberapa sekolah dasar di Manokwari masih dalam penyelidikan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Manokwari telah mengirim sampel makanan ke Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk uji laboratorium.
Kepala Dinkes Manokwari, Marthen L. Rantetampang, saat ditemui di Kantor Bupati Manokwari pada Senin (4/8), mengatakan belum ada kesimpulan pasti terkait penyebab insiden.
“Sampel makanan sudah kami kirim ke BPOM dan kami masih menunggu hasilnya. Dugaan awal mengarah pada kemungkinan kontaminasi, bukan keracunan massal,” ujar Marthen.
Ia menjelaskan, jika melihat jumlah siswa yang mengalami gejala, jumlahnya terlalu kecil untuk dikategorikan sebagai keracunan makanan secara umum.
“Kalau ini murni keracunan, seharusnya jumlah siswa yang terdampak jauh lebih banyak, karena makanan dibagikan dalam jumlah besar,” tambahnya.
Dari informasi pihak sekolah, siswa kelas 8 SMP Negeri 45 yang makan lebih awal tidak menunjukkan gejala. Salah satu siswa yang mengalami muntah diketahui baru saja berolahraga sebelum makan dan sempat panik saat diminta mengumpulkan sisa makanan.
“Kondisi psikologis juga bisa memengaruhi. Jadi belum bisa langsung disimpulkan sebagai keracunan,” jelasnya.
Sementara itu, di salah satu SD, tiga siswa sempat dirawat di Puskesmas Pasir Putih. Dua siswa mengalami mual dan muntah usai makan, sementara satu siswa lainnya—yang tidak mengonsumsi makanan—juga dirawat karena kondisi tidak terkait langsung.
Marthen memastikan semua siswa yang sempat mendapat penanganan medis kini sudah stabil dan telah dipulangkan. “Tidak ada yang dirawat serius, sebagian besar hanya diobservasi,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi, program distribusi Makanan Bergizi (MBG) ke sekolah-sekolah dihentikan sementara selama dua hari. Hal ini dilakukan atas koordinasi dengan pihak Kodim.
“Informasi dari Kodim, layanan MBG dihentikan dua hari sambil menunggu situasi membaik,” jelas Marthen.
Dinas Kesehatan Manokwari menegaskan akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait dan menunggu hasil resmi dari BPOM sebelum menyampaikan kesimpulan akhir terkait insiden ini. (KP/03)