MANOKWARI, Kumparanpapua.com – Bupati Manokwari, Hermus Indou, didampingi Wakil Bupati Manokwari, Hj. Mugiyono, menyampaikan pidato perdananya dalam Rapat Paripurna DPRK Kabupaten Manokwari pada Rabu (5/3/2025).
Rapat paripurna tersebut dihadiri oleh Ketua dan Wakil Ketua DPRK, anggota DPRK Kabupaten Manokwari, serta Pimpinan OPD Manokwari.
Dalam pidato perdananya, Bupati Hermus Indou menjelaskan bahwa pelantikan mereka sebagai bupati dan wakil bupati Manokwari yang dilaksanakan secara serentak di Istana Merdeka, Jakarta, pada 20 Februari 2025, merupakan titik awal pengabdian mereka kepada masyarakat Manokwari.
“Pengabdian seorang pemimpin kepada masyarakatnya adalah warisan mulia yang harus kita jaga dan teruskan,” ujarnya.
Bupati memaparkan visi pembangunan Kabupaten Manokwari untuk lima tahun ke depan, yang akan diusung dalam kepemimpinannya bersama Hj. Mugiyono.
Visi tersebut adalah transformasi pembangunan daerah yang berkelanjutan untuk mewujudkan Manokwari yang berperadaban maju, berdaya saing, mandiri, dan sejahtera dalam bingkai otonomi khusus Papua dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ia menjelaskan, Untuk mencapai visi tersebut, telah ditetapkan 11 misi pembangunan daerah yang harus dilaksanakan secara holistik dan berkelanjutan, antara lain:
1. Membangun Manokwari sebagai pusat peradaban yang religius, moderat, toleran, dan rukun.
2. Membangun Manokwari yang berbudaya dan berbhineka tunggal ika.
3. Meningkatkan kualitas SDM Manokwari yang sehat, cerdas, dan berdaya saing global.
4. Mewujudkan Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat yang maju dan modern.
5. Mendorong kemandirian dan produktivitas ekonomi Manokwari.
6. Membangun Manokwari yang hijau dan berkelanjutan.
7. Mewujudkan Manokwari yang demokratis, aman, dan damai.
8. Mengentaskan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan sosial.
9. Menghormati hak-hak dasar orang asli Papua.
10. Membangun nasionalisme dan integritas dalam bingkai NKRI.
11. Mewujudkan birokrasi pemerintah daerah yang bersih dan profesional.
Bupati menyoroti tantangan pembangunan yang kompleks, seperti tingginya angka kemiskinan dan pengangguran, serta perlunya kolaborasi semua stakeholder untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Pertumbuhan ekonomi harus merata, dengan sektor pertanian dan perikanan sebagai prioritas. Sektor pariwisata akan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi,” Harapnya.
Bupati berharap bahwa mimpi tentang transformasi pembangunan daerah yang berkelanjutan bukan hanya menjadi harapan mereka, tetapi juga harapan seluruh masyarakat Manokwari.
“Saatnya kita bersatu untuk kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat Manokwari,” tutupnya. (KP/03)














