MANOKWARI, Kumparanpapua.com – Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Polda Papua Barat menggelar serangkaian kegiatan, salah satunya adalah bakti kesehatan bagi masyarakat. Hal ini disampaikan langsung oleh Kabid Dokkes Polda Papua Barat, Kombes Pol. dr. Iskandar, kepada awak media pada Senin (16/6/2025).
“Kegiatan bakti kesehatan ini mencakup berbagai layanan, seperti pengobatan umum bagi masyarakat, termasuk pengemudi ojek online (ojol) maupun ojek konvensional,” ujar dr. Iskandar.
Selain pengobatan umum, kegiatan lainnya meliputi:
Pemeriksaan kesehatan gigi ,Pemeriksaan untuk penyandang disabilitas ,Penanganan bagi anak-anak stunting ,Pemeriksaan ibu hamil , Pemeriksaan jantung dan pemeriksaan minor lainnya ,Donor darah dn Khitanan massal.
“Beberapa target telah tercapai. Untuk pemeriksaan pengemudi ojol, target awal kami adalah 500 orang, dan hingga kini sudah melebihi angka tersebut,” jelasnya.
Selama dua minggu terakhir, tim telah melakukan pelayanan kesehatan di berbagai lokasi, seperti terminal, pelabuhan, bandar udara, dan titik-titik lainnya. Anak-anak stunting yang telah diperiksa tercatat sebanyak 13 orang, pemeriksaan jantung sebanyak 10 orang, donor darah diikuti oleh sekitar 200 orang, ibu hamil 10 orang, dan khitanan massal diikuti oleh 25 peserta.
“Kami juga membuka layanan pemeriksaan untuk masyarakat umum, termasuk rekan-rekan jurnalis. Semua pelayanan ini gratis. Jika ditemukan kondisi medis yang membutuhkan penanganan lanjutan, kami siap menindaklanjuti sebisa mungkin di lokasi, atau dirujuk bila perlu,” tambahnya.

Kegiatan ini dilaksanakan mulai awal Juni hingga Juli 2025, dan puncaknya dilaksanakan hari ini. Namun demikian, masih akan ada kegiatan lanjutan setelah puncak peringatan.
“Kegiatan ini tidak hanya dilakukan di Polda Papua Barat saja, tetapi juga serentak oleh Polres di wilayah Manokwari, Fakfak, dan Kaimana,” terang dr. Iskandar.
Adapun rincian jumlah penerima manfaat sejauh ini antara lain:
1.Pemeriksaan gigi: 100 orang
2.Penyandang disabilitas: 30 orang
3.Donor darah: 200 orang
4.Khitanan massal: 25 orang
5.Anak stunting: 10 orang
6.Ibu hamil: 10 orang
7.Pemeriksaan minor: 5 orang
“Seluruh tim medis kami diturunkan, termasuk dokter gigi, THT, mata, dan lainnya. Total tenaga medis yang terlibat lebih dari 15 orang. Kami juga bekerja sama dengan Yayasan Budaya Suci, Dinas Kesehatan, relawan Kodam serta rumah sakit dari Semarang,” katanya.
Di akhir penyampaiannya, dr. Iskandar menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin sebagai bentuk investasi jangka panjang.
“Pemeriksaan kesehatan sangat penting untuk mendeteksi dini kondisi yang mungkin ada dalam tubuh kita. Dengan deteksi dini, penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan mencegah hal-hal yang lebih serius di kemudian hari. Ini bukan hanya untuk orang lain, tetapi untuk diri kita sendiri,” pungkasnya. (KP/03)