MANOKWARI, Kumparanpapua.com – Bupati Manokwari Hermus Indou bersama Wakil Bupati H. Mugiyono, Pj Sekda Yan Ayomi, serta anggota Fraksi Gerindra DPR RI Yan Permenas Mandenas melakukan peninjauan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah di Manokwari, Selasa (11/11/2025).
Rombongan menyambangi sekolah-sekolah dari jenjang SD hingga SMA untuk memastikan program nasional tersebut berjalan sesuai standar yang ditetapkan pemerintah pusat.
Usai kunjungan, Bupati Hermus menegaskan bahwa MBG merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, sehingga seluruh pihak di daerah wajib mendukung penuh keberhasilannya.
“Program ini dirancang dengan kajian matang oleh Presiden Prabowo. Banyak siswa datang ke sekolah tanpa sarapan, sehingga mempengaruhi kemampuan berpikir dan fokus belajar. Kehadiran MBG memberikan solusi yang sangat penting,” katanya.
Hermus mengakui masih ada sejumlah kendala dalam tahap awal pelaksanaan, namun pemerintah daerah akan terus melakukan pembenahan agar kualitas pelayanan meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
“Yang kami benahi adalah ekosistem serta manajemen pengelolaan MBG agar program ini memberi dampak ekonomi dari hulu ke hilir. Sektor pertanian, perikanan, peternakan, hingga lapangan kerja baru bisa tumbuh melalui program ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, MBG juga memberikan keringanan bagi orang tua karena anak-anak kini mendapatkan makanan bernutrisi langsung di sekolah.
“Pak Presiden sudah membantu meringankan beban orang tua. Mereka tak perlu lagi menyiapkan sarapan setiap pagi, cukup memastikan anak-anak siap berangkat karena makanan sehat sudah disediakan di sekolah,” tuturnya.
Sementara itu, Yan Permenas Mandenas menyampaikan bahwa pihaknya terus membangun koordinasi dengan pemerintah pusat, termasuk Kementerian Koperasi dan UKM, untuk memperkuat rantai suplai bahan pangan MBG.
“Saya sudah mengusulkan kepada Menteri Koperasi agar koperasi daerah, termasuk Koperasi Merah Putih, ikut terlibat dalam penyediaan bahan makanan. Tujuannya agar suplai tidak bergantung pada tengkulak dan lebih memaksimalkan potensi pangan lokal,” jelas Mandenas.
Ia juga memastikan semua masukan dari pihak sekolah maupun pemerintah daerah akan diteruskan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai bahan evaluasi, terutama untuk peningkatan pelayanan MBG di Papua.
“Presiden menargetkan tahun depan prioritas penuh bagi wilayah 3T. Dapur MBG yang belum tersedia akan segera diselesaikan agar seluruh siswa di Papua bisa menikmati program ini,” tambahnya.
Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, program MBG diharapkan bukan hanya meningkatkan gizi pelajar, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.














