MANOKWARI , Kumparanpapua.com – BPJS Kesehatan Cabang Manokwari menggelar kegiatan sosialisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bersama dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Kabupaten Manokwari untuk para pegawai dan Tenaga Ahli Daya (TAD). Kegiatan ini berlangsung di halaman kantor BPJS Kesehatan Cabang Manokwari, Senin (09/09).
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Manokwari, dr. Dwi Sulistyono Yudo mengatakan sosialisasi pelatihan K3 ini bertujuan untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai maupun TAD pada saat terjadi bencana di area kantor BPJS Kesehatan.
“Kita tidak bisa memprediksi datangnya bencana, sehingga yang bisa kita lakukan yaitu menumbuhkan pentingnya kesadaran dari setiap individu di lingkungan kerja dalam menghadapi bencana,” ucap Dwi.
Dwi juga menambahkan, bahwa penerapan K3 merupakan tanggung jawab dari sebuah organisasi maupun perusahaan yang bertujuan untuk menumbuhkan budaya siaga dan antisipasi dari kemungkinan terjadinya bencana atau kecelakaan.
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan agar bisa meningkatkan kewaspadaan serta kepedulian terhadap lingkungan kerja, dan menyiapkan diri dalam menghadapi situasi atau kondisi darurat bencana seperti kebakaran, sehingga dapat membantu dalam meminimalisir risiko yang akan terjadi,” ujar Dwi.
Pada kesempatan yang sama, salah satu petugas pencarian dan pertolongan (rescuer), Muhammad Hairul Basyar, dalam penjelasannya mengatakan bahwa pelatihan K3 merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh setiap orang, agar pada saat terjadi bencana seperti kebakaran, dapat mengambil tindakan yang sesuai.
“Kami di undang untuk memberikan materi K3 tentang keselamatan kerja, khususnya Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan pemadaman api ringan,” tuturnya.
Bantuan Hidup Dasar adalah komponen penting dalam pelatihan K3 yang bertujuan untuk memberikan penanganan awal pada korban kecelakaan atau keadaan darurat. Pelatihan ini biasanya dilakukan dengan latihan praktis untuk memastikan bahwa peserta dapat menerapkan keterampilan dalam situasi nyata.
Lebih lanjut, Hairul menjelaskan bahwa untuk pelatihan BHD penting untuk diketahui oleh pegawai BPJS Kesehatan dalam memastikan kesiapan ketika menghadapi situasi darurat dengan percaya diri dan efektif.
“Seperti kita tahu bagaimana pentingnya menolong orang apalagi tentang BHD, teman-teman di BPJS Kesehatan baik pegawai dan TAD, supaya ketika ada kejadian yang nyata maka teman-teman bisa segera ambil tindakan apa yang harus dilakukan, dan tidak panik dalam mengatasi kejadian tersebut,” ujarnya.
Selain itu, pemadaman api ringan juga merupakan salah satu aspek penting dalam pelatihan K3, yang bertujuan untuk mempersiapkan para pegawai agar dapat menangani kebakaran kecil dengan efektif.
Hairul menambahkan bahwa, sosialisasi K3 ini diperlukan bagi setiap orang karena kita menyadari bahwa bencana bisa terjadi kapan saja dan bisa menjadi ancaman bagi kita. Hal ini penting dilakukan apalagi yang bekerja di lingkungan perkantoran dengan kondisi gedung tertutup, yang mana sangat rentan terjadi kebakaran.
“Dengan adanya pelatihan pemandaman api ringan yang komprehensif, baik pegawai maupun TAD akan lebih siap menangani kebakaran kecil secara efektif dan aman, serta dapat mengurangi risiko kerusakan dan meningkatkan keselamatan di tempat kerja,” pungkasnya.
Dalam keterangannya, Hairul menyampaikan agar pegawai dan TAD BPJS Kesehatan bisa mengingat terkait ilmu yang sudah diajarkan pada tahun-tahun sebelumnya agar tidak hilang, dengan demikian ketika dihadapi dengan kejadian nyata bisa mengetahui cara memadamkan api dan menolong orang.
“Semoga melalui pelatihan ini, teman-teman BPJS Kesehatan bisa mengetahui tindakan yang benar saat melakukan pertolongan, baik cara memandamkan api maupun menolong orang. Kami juga berharap agar tidak menutup kemungkinan dari teman-teman BPJS Kesehatan untuk menjadi potensi SAR atau tenaga yang sudah kita latih supaya bisa membantu BASARNAS dalam kejadian bencana yang besar,” tutupnya. (KP/03)