MANOKWARI, Kumparanpapua.com – Usai meninjau Pembangunan Pasar Sentral Sanggeng, Bupati Manokwari, Hermus Indou bersama dengan Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Kementerian PUPR melakukan peninjauan langsung kemajuan dari pelaksanaan pekerjaan pembangunan Ruang Terbuka Publik (RTP) Borasi, Jumat (10/5/2024).
Ruang Terbuka Publik (RTP) Borasi merupakan salah satu proyek strategis dan nasional di Kabupaten Manokwari.
Bupati Manokwari, Hermus Indou menyampaikan bahwa dalam peninjauan ini dilakukan monitoring dan juga evaluasi terhadap perencanaan dan juga pelaksanaan dari pekerjaan RTP Borasi.
“Kita berharap ada kesesuaian antara perencanaan dan juga pelaksanaan jadi harmonisasi dalam pelaksanaan pekerjaan untuk bisa terwujud. Disamping itu kita juga memastikan progres atau kemajuan dari pelaksanaan pekerjaannya”, jelasnya.
Bupati mengungkapkan, untuk kemajuan RTP Borasi sudah mencapai sekitar 52 persen dan akan terus mengalami kemajuan dalam beberapa waktu ke depan.
“Kita bersyukur hari ini kita ada di Borasi yang pekerjaannya sudah sangat luar biasa dan kita berharap nanti penataan di sisi lapangan dan juga landscape di luar area utama ini bisa juga akan segera dikerjakan”, ucap Hermus.
Selanjutnya, pembangunan yang kemudian menjadi beban Pemerintah Pusat dan juga menjadi beban Pemda Manokwari ini akan segera dituntaskan sehingga tahun 2025 ini RTP Borasi sudah fungsional memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Manokwari.
Sementara itu, untuk proyek strategis yang lainnya seperti aliterase pembangunan jalan dan juga jembatan menuju Bandar Udara rendani dalam dua minggu ini sedang melakukan konsolidasi untuk penyelesaian hak ulayat atau ganti rugi tanah dan juga uang santunan kepada masyarakat yang tinggal di bandara.
“Sedangkan untuk pembangunan jalan sujarwo condronegoro sudah masuk Pada tahapan pelaksanaan, jadi pelaksanaan pengadaan tanah sendiri persiapan sudah kita lewati dan tahap pelaksanaan sekarang itu bagaimana KJPT akan turun untuk menilai semua objek tanah dan juga bangunan yang terdampak lalu kemudian kita masuk tahap musyawarah lalu kemudian akan dilaksanakan ganti rugi terhadap semua objek yang ada setelah itu baru proses pembangunan bisa dilaksanakan”, jelasnya.
Hermus menambahkan, bahwasanya membangun itu tidak sesederhana yang dipikirkan, karena menyangkut banyak hal. Salah satunya masyarakat terdampak yang tidak bisa diabaikan.
“Kita berharap ini masyarakat bisa bersabar. Tapi inilah yang kita bisa lakukan untuk masyarakat di Kabupaten Manokwari. Mudah-mudahan dengan keberhasilan dari beberapa program yang kita laksanakan di tahun ini akan membuka pintu lagi untuk program strategis lainnya”, harap Hermus. (*KP03)