MANOKWARI, Kumparanpapua.com – Berada dibalik jeruji besi tidak membuat kreativitas Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyatakatan Perempuan (LPP) Kelas III Manokwari menjadi tumpul dan mati. Justru sebaliknya, mereka (WBP) diasah dan digodok kreatvitasnya menjadi tajam dengan dengan berbagai program pembinaan kemandirian yang dihadirkan oleh LPP Kelas III Manokwari, Kamis (11/07).
Hal ini dibuktikan oleh LPP Kelas III Manokwari dengan memberikan Pembinaan berupa Pembuatan Kain Batik dengan Motif Burung Kasuari dan Tifa yang telah dilaksanakan pada Rabu, 10 Juli 2024 lalu di bengkel kerja LPP Kelas III Manokwari.
Dalam membatik, WBP didampingi langsung oleh Staf Pembinaan LPP Kelas III Manokwari, dimana para WBP diperkenalkan dengan teknik-teknik dasar membatik berupa teknik batik lukis dan batik cap. Mulai dari menggambar motif pada kain, mencanting hingga mewarnai kain dengan pewarna alami dilakukan oleh WBP.
Kepala LPP Kelas III Manokwari, Lince Bela berharap melalui program batik ini kiranya dapat memberikan manfaat positif bagi WBP ketika bebas nanti dan dapat membangun kehidupan yang lebih baik lagi berkat skill membatik yang telah didapatkan.
Disamping itu, dirinya juga meminta kepada pemerintah daerah agar diadakan pelatihan membatik bersertifikasi dengan mengikutsertakan pegawai LPP Kelas III Manokwari dan WBP, mengingat jajarannya belum memiliki sertifikasi membatik.
“Kalau dengan adanya pelatihan membantik bersertifikasi kan bisa lebih bagus dan pegawai dan WBP kita bisa lebih terampil lagi dalam membatik. Teknik-teknik dasar yang didapatkan oleh pegawai sewaktu studi tiru di Jakarta bisa dikembangkan lagi.”, ujar Lince Bela via whatsapp. (KP/Rls)