MANOKWARI,Kumparanpapua.com- Setelah melakukan Interpensi terhadap kasus Stunting di distrik Warmare selama 3 bulan di Puskesmas Warmare dari jumlah Stunting 43 anak kini menurun di angka 38 dan masih sementara dalam pemantauan status gizi.
Hal tersebut diungkapkan oleh ketua panitia, Martha Maria Pattipeilohy dalam laporannya pada acara sosialisasi Stunting di kantor distrik Warmare , (23/1/2023).
Martha mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi yang dilakukan pihaknya juga ada pemberian bantuan PMT dari pemerintah dengan tim penggerak PKK Kabupaten Manokwari yang diberikan kepada balita yang status beresiko yang ada di distrik warmare.
Menurutnya Distrik warmare merupakan bagian jaring mitra kerja Dinas Pemberdayaan perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) dalam melaksanakan program pemerintah dalam bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana.
Martha menyebut, bahwa distrik Warmare mempunyai 31 kampung dengan satu tenaga penyuluh lapangan ( PLKB).
Sehubungan dengan itu pihaknya meminta kepada pemerintah daerah adanya perhatian dan penambahan tenaga penyuluh kepada distrik warmare dan tenaga kesehatan di lapangan di mana sangat dibutuhkan tenaga untuk pelayanan di lapangan.
Martha mengungkapkan bahwa distrik Warmare dalam penanganan program kependudukan dan KB pelayanan kepada masyarakat Banyak kampung yang ada di distrik Warmare berada di dataran pegunungan sehingga masih belum terjangkau untuk pelayanan dikarenakan tenaga yang kurang dan biaya transportasi yang sangat mahal. (KP-03)