MANOKWARI, Kumparanpapua.com – Fatayat Nahdatul Ulama (NU) Provinsi Papua Barat, mengadakan seminar kesehatan pencegahan dini penyakit kewanitaan seperti kanker payudara bagi warga binaan Lapas Perempuan Kelas III Manokwari, Jumat (10/5/2024).
Sosialisasi dibuka Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Provinsi Papua Barat, Lilim Halimah, melibatkan dr. Destria Kusumarati sebagai narasumber.
Lilim Halimah mengungkapkan, kehadiran Fatayat NU Provinsi Papua Barat di Lapas Perempuan Kelas III Manokwari, salah satunya sebagai bentuk tali silaturahim bagi sesama perempuan.
Menurutnya, tidak ada bedanya antara perempuan yang di luar dan yang sedang berada di dalam Lapas Perempuan Kelas III Manokwari ini.
Ia mengatakan, perempuan yang kebetulan berada di Lapas Perempuan Kelas III Manokwari, karena diberikan waktu oleh Tuhan untuk dibina agar lebih baik lagi kedepannya.
“Jarak antara kita hanyalah dinding, kita semua adalah sama. Sahabat-sahabat yang di sini, dibina oleh lembaga pemasyarakatan yang diwadahi oleh pemerintah,” tuturnya.
Menurut Lilim, perempuan adalah makhluk yang paling istimewa, salah satunya karena memiliki rahim tempat mula perkembangan manusia, dan juga memiliki payudara.
Hanya saja, sambung Lilim, sebagai makhluk Tuhan yang paling istimewa kadang lalai dengan mensyukuri dan menjaga nikmat dan berkat tersebut, sehingga kadang terjadi penyakit perempuan, seperti kanker serviks, kanker payudara, dan lainnya yang muncul secara berjenjang.
“Oleh karena itu, melalui sosialisasi ini saya mengajak untuk menjaga, mensyukuri nikmat Tuhan dengan mampu merawat, menjaga dan paling tidak sadar sejak dini terhadap kesehatan tubuh kita. Semoga seminar kesehatan ini bermanfaat bagi kita semua,” pungkasnya.
Kasubsi Keamanan dan Ketertiban Lapas Perempuan Kelas III Manokwari, Siti A. Arifudin mengutarakan, warga binaan di Lapas Perempuan Kelas III Manokwari sebanyak 53 orang mengikuti seminar tersebut.
“Seminar ini sangat bermanfaat bagi kita karena penghuni di lapas sini semuanya perempuan, sehingga bisa menjadi pelajaran bagi warga binaan dan setelah keluar dari sini bisa tahu tentang pentingnya menjaga kesehatan kewanitaan,” ungkapnya.
Ia berterima kasih karena warga binaan Lapas Perempuan Kelas III Manokwari sering mendapat dikunjungan berbagai organisasi untuk saling berbagi.
“Siapapun yang mau berkunjung untuk melakukan kegiatan sangat dibolehkan yang penting komunikasi. Karena, dengan adanya kunjungan warga binaan merasa bahagia merasa seperti dikunjungi keluarga sendiri,” jelasnya.
Ketua Panitia, Fatmawati Mustafa menambahkan, seminar kesehatan dilaksanakan dalam rangkaian peringatan hari lahir (Harlah) Fatayat NU Provinsi Papua Barat ke-74 tahun 2024.
“Kita di Lapas Perempuan karena kita memikirkan warga binaan juga membutuhkan pengetahuan tentang menjaga kesehatan kewanitaan seperti kanker payudara,” jelasnya.