MANOKWARI,Kumparanpapua.com- Dalam waktu dekat Masyarakat Suku Besar Kuri Wamesa akan menggelar Musyawarah Besar (Mubes) pada akhir April 2023 mendatang, di Kabupaten Teluk Bintuni.
Mubes Suku Kuri Wamesa akan diikuti Kabupaten Bintuni, Fakfak, Kaimana, Teluk Wondama, Kabupaten Manokwari Selatan, sebagian Mimika, Nabire dan Yapen Waropen serta anak-anak turunan Kuripasei di Papua Barat.
Ketua Mubes III Suku Kuri Wamesa, Dominggus Urbon menyampaikan, salah satu tujuan Mubes adalah restorasi dan reformasi demi sebuah perubahan yang mendasar.
Kaka Dom, sapaan akrabnya yang juga Wakil Ketua Fraksi Otsus DPR PB mengatakan, bahwa hal tersebut merupakan suatu proses transformasi orang Papua dari adat lompat ke dalam konteks kenegaraan karena otonomi khusus itu merupakan nilai tawar negara dengan adat.
“Orang Papua tidak mengalami proses inisiasi jadi ketika kita masuk dalam proses demokrasi kita kaget. Kekagetan ini menimbulkan eforia primordialisme suku di mana suku yang satu menjajah suku yang lain. Dan kalau berbicara tentang eforia primordialisme suku berarti kontra terhadap pluralisme terhadap orang asli Papua dalam rangka membangun demokrasi,” terangnya.
Ditambahkannya, orang Papua harus mengalami transformasi budaya, sosial dan adat dalam rangka tantangan integrasi adat ke dalam negara dimana kita membangun orang asli Papua bukan membangun krimudualisme. “Kita bukan membangun suku, tapi kita membangun satu persatuan orang Papua sebagai bagian dari pada kesatuan bangsa Indonesia. Ini harus jadi tantangan bagi kita.
“Mubes kita melakukan transformasi sosial budaya ekonomi dan politik kenapa karena tantangan orang Papua untuk 20 tahun 50 tahun ke depan semakin berat tantangan apa tantangan megatren. Dimana kita menghadapi globalisasi, investasi industrialisasi menghadapi ekonomisasi dan politisasi.Kalau tidak orang Papua dengan sumber daya yang kaya dia akan terhimpit,” jelasnya.
Sebagai Ketua Mubes III Suku Kuri Wamesa, Dominggus Urbon menargetkan Mubes akan dihadiri 1.000 orang anak adat suku Kuri wamesa. “Kita akan bikin besar-besaran di Bintuni di Tanah kita pada akhir bulan ini,” tandasnya.
Mubes III ini mengambil tema melihat ke belakang dan melangkah maju ke depan dengan melakukan pembenahan membangun pluralisme orang asli Papua untuk menunjang proses demokrasi orang asli Papua di dalam NKRI melalui restorasi dan reformasi adat. (KP_03)